Risalah Hati: Memerangi Nafsu dengan Puasa

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
قَا لَ فَبِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَ قْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَا طَكَ الْمُسْتَقِيْمَ
"(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus." (QS. Al-A'raf 7: 16)
ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَا نِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ
"Kemudian pasti aku (iblis) akan mendatangi (untuk menggoda) mereka dari depan/akherat, dari belakang/dunia, dari kanan/kebaikan, dan dari kiri/keburukan mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (QS. Al-A'raf 7: 17)
Seusai meraih kemenangan pada Perang Badar, Rasulullah menyampaikan kepada para Sahabat bahwa kita baru saja menang dari peperangan kecil dan akan menghadapi peperangan yang lebih besar, yaitu perang melawan hawa nafsu.
Menurut ayat tersebut, syetan memproklamasikan diri akan selalu berusaha mempengaruhi nafsu seseorang untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. Dengan berpuasa, manusia akan menutup jalan syetan dalam mengganggunya.
Menurut Imam Ghozali, hawa nafsu bisa membuat seorang raja menjadi budak, sementara kesabaran bisa membuat seorang budak menjadi raja. Jika kesabaran seseorang lebih besar daripada keinginan dan hawa nafsunya, dia seperti malaikat. Namun, jika keinginan dan hawa nafsunya lebih besar daripada kesabarannya, dia seperti iblis. (Ibnu Qayyim).
Demikianlah, ibadah puasa ternyata akan menguatkan kesabaran, pengendalian diri dari hawa nafsu, dan puasa merupakan benteng atau perisai dari perbuatan yang melanggar norma-norma agama Islam
الصيام جنة
"Puasa itu pelindung bagi seorang hamba"
Lebih lanjut, dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersabda :
وعن ابي امامة Ra قال : قلت يا رسول الله ؛ مرني بعمل، قال عليك بالصوم فانه لا عدل له، قلت يارسول الله، مرني بعمل، قال : عليك بالصوم فانه لا عدل له، قلت يا رسو ل الله ؛ مرني بعمل، قال : عليك بالصوم ، رواه النساء
"Dan dari Abi Umamah Ra. Ia berkata : Aku berkata : "Wahai Rasulullah ! Suruhlah aku suatu perbuatan. Beliau berkata berpuasalah engkau, karena ia tidak ada bandingannya. Aku berkata : Wahai Rasulullah ! , Suruhlah aku suatu perbuatan. Beliau berkata; saumlah engkau, karena ia tidak ada bandingannya. Aku berkata, wahai Rasulullah ! Suruhlah aku suatu perbuatan! Beliau berkata saumlah, karena ia tidak ada bandingannya."
Dengan demikian, ibadah puasa dapat membentengi dari segala macam godaan syetan laknatullah yang datang dari segala penjuru.
Mari kita tingkatkan amal ibadah di bulan suci Ramadan ini dengan sungguh-sungguh serta istikamah dengan di antaranya:
✓ puasa dengan penuh keimanan
✓ istikamah dalam melaksanakan salat berjamaah di masjid atau mushala
✓ melanggengkan dalam membaca Al-Qur'an, akan lebih baik bila dengan memahami artinya.
✓ salat tarawih jangan sampai ditinggalkan
✓ sedekah ditingkatkan
✓ memperdalam pengetahuan agama
serta ibadah-ibadah lain yang akan mengantar kita mencapai predikat Muttaqin
Demikian semoga kita selalu diberi kesehatan, kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa di musim pandemi
Semoga Allah SWT Menerima amal ibadah dan Mengabulkan do'a kita.
آمِينْ يَا رَبَّ الْعَالَمٍينَ
وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين
============================================
Disusun oleh Ustaz Badlul Rifa'i, S. Ag; guru SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- GENERASI ANTI GAMON
- Mengapa Kurikulum Harus Berubah
- Sebuah Kumpulan Puisi: Indahnya Negeriku
- Menjadi Remaja Antitoxic
- Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang Tak Lekang oleh Waktu
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
![]() ![]() Semoga kita bisa istiqomah |
Kembali ke Atas